Sunday, December 9, 2007

Buddhisme? Penyembah Berhalakah?

Ditulis oleh : Garvin

Seringkali Agama Buddha disamakan dengan pemujaan berhala, karena para Buddhis ber-Puja Bhakti atau kebaktian di depan altar dengan patung-patung Buddha,Dewa ataupun Boddhisatva dan bersujud didepan patung.

Sebenarnya, Agama Buddhisme bukanlah penyembah berhala. Para Buddhis melakukan kebaktian bukan untuk menyembah-nyembah patung didepannya, namun mereka melakukan kebaktian untuk merenungi dan menghormati jasa-jasa baik para Buddha, Boddhisatva, ataupun Dewa.

Mengapa dibuat patungnya?
Guna dari patung tersebut adalah untuk mengingat jasa baik Mereka, dan agar kita bisa terus mengingat Mereka. Bila kita menghormati seseorang yang sangat berjasa, pasti kita akan menbuat patungnya, bukan? Para pahlawan-pahlawan Indonesia pun dibuat patungnya di musium, dan dihormati serta dikenang perbuatan-perbuatan baik mereka disana. Sama seperti hal diatas, umat Buddha pun membuat patung para Buddha untuk dihormati dan dikenang.

Namun mungkin banyak umat Buddha yang terpengaruh oleh budaya Tionghoa (karena mungkin mayoritas Buddhis di Indonesia terutama di Jakarta adalah entis Tionghoa), mereka menyembah dewa-dewi, dan menyajikan sesajen, dan sebagainya. Sebenarnya, kita harus bisa membedakan mana yang budaya mana yang Buddhisme. Banyak sekali dewa-dewi yang disembah di kelenteng (ingat, tempat ibadah Buddhis adalah Vihara) bukanlah dewa-dewi Buddhisme melainkan Taoisme. Dan kadang di beberapa Vihara di Thailand ada juga dewa-dewi Hinduisme yang disembah di sana. Mengapa hal ini bisa terjadi? Silahkan tunggu tulisan saya selanjutnya, “Buddhisme, Budaya dan Akulturasi” yang akan saya selesaikan secepatnya.


Hu/FU/Jimat adalah budaya Tionghoa atau ajaran Taoisme, bukanlah Buddhisme, begitu pula dengan Feng shui, palmistry dan sebagainya. Silahkan baca artikel saya berikutnya yang berjudul “Tridharma” yang juga akan segera saya selesaikan.

No comments: